Sunday, April 21, 2024

The Sunnah Pre-Fajr Prayer & Pre-’Asr Prayer - why i'm keep doing it

During Ramadan, I am aware that my prayer, fasting, and worship to Allah are not perfect. Shawwal, on the other hand, provided me with a wonderful and highly pleasant atmosphere that helped me improve my faith in ways I cannot articulate. So, starting with the first day of Shawwal (during ied al-fitr), I began taking my faith more seriously this year. Alhamdullilah, and inshallah, I can do this for the rest of my life.


I want to be really serious about sunnah pre-fajr and sunnah pre-'asr prayers.


I know I am very fortunate to have my own spiritual Guru, and we recite and pray Sunnah together on a regular basis. And my Guru told me that in my cases, I needed to be serious about sunnah prayer. With a clear and correct intention in my heart, I want to do this correctly.


Allah knows best. He provides evidence of my consistency, which I greatly appreciate.


When I do sunnah pre-fajr prayer and continue it with fajr prayer, my soul is filled with an indescribable certainty. I'm not afraid of what will happen on that day, or how bad my day will be; I can handle it well.


And when I do four rak'ahs before 'asr and continue with the 'asr prayer, I experience a great sense of fulfillment and happiness. I did my best for that day, and I am not concerned about the outcome. As an overthinker, these two pre-obligated prayers have helped me a lot.


Alhamdulillah, what Allah stated about the Qur'an and Prophet Muhammad Alhamdulillah, what Allah says in the Qur'an and what Prophet Muhammad (Peace be upon Him) said are completely truthful. I now comprehend the meaning of a hadith reported by Saidatina Aisyah RA, in which the Prophet PBUH said,

"The two rak'ahs at dawn are better than this world and what it contains."


And al-Bukhari & narrated from Abu Hurayrah (may Allah be pleased with him) that the Messenger of Allah (peace and blessings of Allah be upon him) said:

"Angels come to you in succession by night and by day, and they meet at Fajr prayer and at 'Asr prayer, then those who stayed among you ascend, and He (Allah) asks them, although He knows best, 'How did you leave My slaves?' They say: ‘We left them when they were praying and we came to them when they were praying.”


Alhamdulillah. Allah knows the best.



Saturday, April 20, 2024

facebook page & why i am so enjoying it!


Tujuan orang dalam bermain sosial media itu macam macam, dan setiap sosial media juga punya karakternya masing masing. walaupun ada sosial media yang membuat kita mudah sekali mendapat pengikut, tetapi tidak semua orang harus menjadi creator di platform tersebut. dan seseorang itu salah satunya adalah saya.

saya adalah seseorang yang sangat suka sekali dengan photography, membaca, dan saya suka menulis. dan karena itulah saya menulis blog. menulis blog membuat saya melakukan banyak hal untuk terbitnya setiap post terbaru. dan Alhamdulillah-nya semua hal itu adalah sesuatu yang saya sukai.


awalnya, saya membagikan tulisan saya ini di beberapa platform social media, dan hasilnya berbeda beda. hasil yang berbeda beda itulah hal yang membuat saya jadi punya kesimpulan tentang masing masing sosial media.


seperti X contohnya. X adalah sosial media tempat orang orang membuat opini. dalam sebuah opini, tidak ada yang benar dan salah, makanya di X sering sekali muncul keributan. walaupun saya akui minat baca pengguna X itu cukup baik.


berbeda dengan Instagram & Tiktok. 2 platform ini adalah tempat berkumpulnya video creator. memang ada post yang bentuknya bukan video seperti Instagram Story, Feeds dan Carousel, tetapi konten video masih menjadi jantung dari 2 sosial media ini.


saya pernah mencoba membuat video. hasil video saya bagus dan yang nonton juga lumayan banyak. tetapi, there is no feel of satisfaction yang saya rasakan setelah saya selesai membuat video, dan tidak ada kebanggaan juga saat melihat yang nonton video saya banyak. akhirnya, saya balik lagi nulis dan motret. sesuatu yang walaupun yang liat cuma saya sendiri, saya udah seneng banget. dan saya bangga banget ketika konsistensi menulis saya bagus.


Saat membuat video, saya upload lah itu video video saya ke TikTok & Instagram. dan ternyata, Tiktok & Instagram memiliki karakter yang sangat berbeda. Instagram lebih tentang exposure bagi gaya hidup, sedangkan TikTok lebih kepada entertainment & social commerce. memang 2 gudang video ini masih memiliki ruang untuk penggemar edukasi, a.k.a orang yang mau belajar, tetapi video cepat yang menjadi kesukaan penggunanya ini membuat saya yakin mereka yang mau belajar tadi ngga’ betah betah banget belajar lama lama di kedua platform ini. ketika saya gabut dan kerjaan saya cuma main TikTok sana IG hari ke hari, saya jadi punya masalah fokus.


lain X, lain Tiktok, lain Instagram, lain juga Facebook. Facebook ini ada 2 : facebook personal & facebook page. facebook personal yang mengakomodir postingan dengan jumlah kata dalam tulisan yang lebih panjang, facebook dengan profil pribadi membuat penggunanya suka dengan edukasi ringan, tetapi entah mengapa sedikit reaktif. dan untuk saya yang bermain sosial media untuk tujuan mencari insight, linimasa facebook page saya rasanya adiktif sekali.


saya tidak perlu melihat keseharian/pencapaian/life event teman saya muncul di beranda facebook saya yang kadang kadang membuat saya jadi bikin perbandingan yang tidak perlu dan mental breakdown, tetapi yang saya lihat terus menerus adalah link yang di-shared oleh page yang saya liked & follow (seperti Fast Company, Thought Catalog & CNA) dan post yang terus muncul ini sangat sangat insightful karena saya yakin itu semua adalah tulisan yang dibuat dengan riset dan ditulis dengan matang. hal yang sangat menghibur saya dan bikin saya semangat.


semoga apa yang saya tulis di sini dan saya bagikan di facebook page saya bisa membuat kamu yang baca jadi terhibur dan semangat. kamu bisa menikmati tulisan saya, seperti saya menikmati post dari facebook page yang saya liked & follow :)

terima kasih sudah membaca.

sampai bertemu di postingan selanjutnya ya.

see you.